Thursday, December 8, 2011

Observasi selama mengemudi

 

  • Perhatikan pengguna jalan lain usahakan mereka tidak masuk ke dalam area “blind spot”; Jangan “Menggunting”, Lihat keadaan jalan, ada atau tidaknya tikungan, ada atau tidaknya persimpangan jalan, ada atau tidaknya kendaraan lain yang ingin mendahului kita, bukit
  • Tata cara mendahului kendaraan lain dengan merhatikan pejalan kaki, pengendara sepeda,gunakan bantuan tukang parkir jika ada. Kenalilah panjang dan lebar kendaraan, bila parkir ditempat yang sepi atau di pinggir jalan dan nyalakanlah lampu, patuhi tata cara mundur atau parkir dan patuhi rambu-rambu lalu lintas.(UU No.22 Tahun 2009 dikatakan bahwa jarak aman kendaraan adalah 2 m)
  • Menghormati Pengguna jalan lainnya, hal ini dilakukan dengan menjaga jarak aman, tidak ugal-ugalan, berdoa sebelum berangkat.

Kondisi Sekitar Mengemudi

  • Radio hendaknya juga digunakan untuk meng-up date berita tentang keadaan jalan, kecelakaan dan ramalan cuaca sehingga pengemudi dapat mencari rute dan batas kecepatan yang palng aman sehingga dapat mencapai tujuan tepat waktu. Sebaiknya pada saat berkendara jangan menyetelan volume radio tidak boleh terlalu bising lalu Matikan pada saat bongkar muat barang.
  • Penumpang; Penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman dan mengerti bahaya yang dapat terjadi jika mengganggu pengemudi
  • Sabuk Pengaman; Sabuk pengaman harus digunakan oleh pengemudi dan penumpangnnya. Di Indonesia, berdasarkan UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Barang, masalah penggunaan sabuk pengaman masih terbatas pada pengemudi dan penumpang yang berada di samping supir. Pengaturan untuk penumpang anak dan yang duduk dibelakang supir masih belum ada.
  • Jendela; Jangan menggantung pakaian di jendela bila dapat mengganggu pandangan pengemudi dan pastikan jendela dalam keadaan tertutup untuk mengurangi resiko pencurian mobil.
  • Posisi Duduk; Posisi duduk menentukan kenyamanan pengendara dalam mengemudi. Terdapat 4 tipe pengendara bergantung pada posisi duduknya selama pengemudi seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

image

Dari 4 tipe mengemudi di atas, manakah tipe anda? apakah tipe diatas sudah baik? ternyata posisi duduk saat berkendara yang baik adalah seperti pada gambar dibawah ini

image

Telepon Selular Saat Berkendara

 

image

Telepon selular dianggap sebagai salah satu hal yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan berlalu lintas. Hal ini disebabkan kerena terjadinya pengalihan perhatian pengendara dari jalan dan lalu lintas ke telepon selular. Beberapa negara telah menyatakan bahwa pengemudi yang menggunakan telepon selular selama proses mengemudi memiliki tingkat kesalahan yang sama dengan mereka yang menyetir dalam keadaan mabuk.

Pada UU Lalu Lintas Tahun 2009 yang telah direvisi, diungkapkan bahwa mengemudi sambil menggunakan telepon selular dianggap melanggar peraturan lalu lintas. Penggunaan fasilitas lainnya dari telepon selular seperti speaker phone, ataupun hand-free, diharapkan dapat meminimalisir pengalihan ini dan diharapkan semua peranti ini dapat digunakan selama masa menunggu di lampu merah ataupun menepilah di pinggir jalan sebelum mengganggu pemakai jalan lainnya.

Kebijakan untuk tidak menggunakan telepon selular ini harus dilaksanakan dan didukung oleh semua orang termasuk para pimpinan perusahaan yang mengemudikan kendaraannya sendiri sehingga para karyawan dibawahnya dapat meneruskan dan mematuhi kebijakan ini dengan sendirinya .

Kondisi Kendaraan Sebelum Berkendara

Kewajiban Seorang Pengendara sebelum memulai aktivitasnya seperti mengecek kendaraan yang akan digunakan (kelayakan), merencanakan perjalanan, mengetahui ramalan cuaca, dan mengemudi dengan hati-hati (Drive Safety).

Biasanya teknisi bagian maintanance ataupun kontraktor yang ada harus selalu memeriksa kelaikan kendaraan secara teratur, tapi sebagai pengemudi terdapat hal-hal kecil yang tetap harus diperhatikan setiap kali akan memulai suatu perjalanan diantaranya adalah

  • Memeriksa Rem dan Ban Kendaraan; rem dan ban kendaraan harus berada dalam keadaan yang baik, baik itu kepakemannya, kembangnya, jalur ban, oli rem dalam kondisi di antara garis low dan hi.
  • Memeriksa Kopling; kopling kendaraan (bagi kendaraan yang menggunakan kopling) dan komponen pendukungnya harus diperiksa secara rutin. Semakin baik keadaan kopling semakin pengendara akan semakin nyaman dalam melaksanakan tugasnya.
  • Memeriksa Cermin; cermin dalam kendaraan yaitu kaca spion dalam dan luar di kiri dan kanan mobil harus dapat memberikan kita luasan pandangan yang cukup lebar sehingga mampu meminimalisir “blind spot”.
  • Memeriksa Lampu; Lampu harus dalam keadaan berfungsi dengan nyala yang terang tapi tidak terlalu menyilaukan sehingga pengguna jalan lainnya dapat mengetahui keberadaan dan manuver kendaraan yang dikemudikan serta dapat mengambil jarak yang aman bila terjadi cuaca yang berkabut, hujan dan cuaca yang tidak mendukung lainnya.
  • Memeriksa Kebocoran; cek jika terjadi kebocoran. Jangan mengemudi kendaraan yang mengalami kebocoran.
  • Memeriksa Reflektor (untuk Truk dan kendaraan Panjang Lainnya); reflektor berguna untuk melihat bagian belakang samping dari truk atau bus yang panjang. Reflektor harus dapat memberikan pandangan yang dapat mengeliminir blind spot. Pergunakan jasa untuk melihat di belakang truk bila memungkinkan.

Perencanaan Perjalanan Dalam Berkendara

Berikut adalah hal-hal yang yang perlu diperhatikan dalam mengemudi

  • Rute Perjalanan; diperlukan untuk mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan sehingga tugas-tugas yang perlu dilakukan dapat dilaksanakan semuanya dan pengendara tidak terlalu letih.
  • Perencanaan Tindakan; seorang pengemudi harus merencanakan segala tindakan selama perjalanan. Manfaatkanlah posisi bila menaiki kendaraan yang tinggi untuk melihat keadaan jalan, manuver di tikungan lainnya dan pemakai jalan yang lainnya untuk keselamatan bersama.
  • Batas kecepatan; batas kecepatan bagi pengendara profesional sangat dibutuhkan sebagai acuan waktu dan jarak yang dapat ditempuh sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah pengendara itu menempuh jarak yang terpendek atau dia melanggar batas kecepatan yang telah ditetapkan. Usahakan kendaraan melaju dengan kecepatan yang konstan.

Safety Driving- Hal-Hal Utama yang Harus Diperhatikan

 

Banyak hal yang kurang kita sadari dalam berkendara, tulisan kali ini akan membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.

Hal-hal yang dalam mengemudi yaitu medical check up, mengetahui manajemen kelelahan atau mengantuk, kadar alkohol yang menyebabkan ketidaksadaran dan obat-obatan yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi seseorang dalam berkendara.

Mengapa Harus Dilakukan Medical Checkup?

Hal ini diperlukan untuk mengetahui kesehatan pengemudi yakni meliputi permasalahn fisik dan juga kesehatan mata. Untuk mengetahui kesehatan mata ini dapat dilakukan melalui tes pengelihatan yang dilakukan setiap 5 tahun sekali setelah usia 45 tahun dan setiap tahun untuk usia 65 tahun

Manajemen Kelelahan/ Mengantuk

Manajemen kelelahan atau mengantuk perlu diketahui karena bekerja sebagai pengemudi cukup melelahkan sehingga diperlukan waktu untuk menyegarkan diri selama mengemudi terutama jika mengemudi pada waktu yang lama hingga lebih dari 2 jam. Berikut hal yang perlu dilakukan untuk mencegah atau mengurangi keletihan atau mengantuk:

  1. Merencanakan waktu mendapatkan istirahat yang cukup.
  2. Tidur yang cukup sebelum bekerja (± 8 jam)
  3. Jangan memulai perjalanan jika lelah.
  4. Jangan menyetir jika tidak fit 100%
  5. Jangan pernah menyetir dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan.
  6. Hindari makan yang berat sebelum menyetir.
  7. Tetap terjaga – Ingatlah bahwa pada pukul 14.00 hingga 16.00 adalah waktu yang membuat orang sangat mengantuk demikian juga pada waktu dini hari.
  8. Buatlah udara agar tetap bersirkulasi dengan baik – tapi ingat bahwa udara dingin dapat mengurangi kantuk yang ada.

Jika dalam perjalanan pengemudi mengantuk, berhenti sejenak dan minum minuman yang mengandung kafein tinggi lalu tidur selama 15 menit untuk menunggu pengaruh kafein bekerja.

“Tidak ada obat yang mujarab untuk kelelahan dan mengantuk selain Tidur!!! “

Kadar Alkohol

Di Inggris Raya, mengemudi setelah meminum alkohol adalah pelanggaran hukum demikian juga di Amerika Serikat. Pembatasan kadar alkohol di Inggris Raya adalah sebagai berikut:

  1. Level alkohol dalam pernafasan melebihi 35μg/100mL.
  2. Level alkohol dalam darah melebihi 80mg/100mL.
  3. Level alkohol dalam urin melebihi 107mg/100mL.

Hal yang paling baik adalah TIDAK mengkonsumsi alkohol sebelum mengemudi paling tidak 24 sebelum mengemudi dikarenakan efek dari alkohol adalah mengurangi kecepatan reaksi kita dalam menilai kecepatan dan jarak. Bahkan sedikit saja mengkonsumsi alkohol dapat MENINGKATKAN resiko mengantuk sewaktu menyetir tapi MENURUNKAN kewaspadaan untuk tidak mengantuk.

Obat-obatan

Mengemudi dalam pengaruh obat-obatan dianggap melanggar hukum dan pelanggaran ini disamakan dengan mengemudi dalam keadaan mabuk. Beberapa obat-obatan dapat memberikan efek samping meengantuk dan mengurangi konsentrasi, karena itu selalu membaca label sebelum meminum obat.

“ Jangan mengemudi pada saat anda sakit”

Wednesday, December 7, 2011

Behavioral Safety Untuk Mengurangi Angka Kecelakaan Kerja

Apakah yang dimaksud dengan Behavioral Safety? adalah aplikasi sistematis dari riset psikologi tentang perilaku manusia pada masalah keselamatan (safety) ditempat kerja.

Menurut Suizer (1999), para praktisi safety telah melupakan aspek utama dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu aspek behavioral para pekerja.

Hasil riset NSC (National Safety Council) menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan kerja 88% adalah adanya unsafe behavior, 10% karena unsafe condition dan 2% tidak diketahui penyebabnya. Penelitian lain yang dilakukan oleh DuPont Company menunjukkan bahwa kecelakaan kerja 96% disebabkan oleh unsafe behavior dan 4% disebabkan oleh unsafe condition.

Unsafe behavior merupakan type perilaku yang mengarah pada kecelakaan seperti bekerja tanpa menghiraukan keselamatan, melakukan pekerjaan tanpa ijin, menyingkirkan peralatan keselamatan, operasi pekerjaan pada kecepatan yang berbahaya, menggunakan peralatan tidak standar, bertindak kasar, kurang pengetahuan, cacat tubuh atau keadaan emosi yang terganggu.

Berdasarkan acuan bahwa unsafe behavior merupakan penyumbang terbesar dalam terjadinya kecelakaan kerja maka untuk mengurangi kecelakaan kerja dan untuk meningkatkan safety performance hanya bisa dicapai dengan usaha memfokuskan pada pengurangan unsafe behavior.

Mengapa Fokus pada Perilaku yang tidak aman?

Fokus pada perilaku yang tidak aman menyediakan indeks jauh lebih baik dari kinerja keselamatan yang sedang berlangsung dari tingkat kecelakaan kerja karena dua alasan: Pertama, kecelakaan kerja adalah hasil akhir dari serentetan unsafe behavior; Dan kedua, perilaku yang tidak aman dapat diukur dalam cara tertentu setiap hari. Tingkat kecelakaan cenderung digunakan sebagai ukuran hasil utama dari kinerja keselamatan hanya karena mereka sinyal bahwa ada sesuatu yang salah dalam sistem manajemen keamanan dan keselamatan kerja pada suatu perusahaan.

Para ekerja psering melakukan unsafe behavior terutama disebabkan oleh:

1. Merasa telah ahli dibidangnya dan belum pernah mengalami kecelakaan. Ia berpendapat bahwa bila selama ini bekerja dengan cara ini (unsafe) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus berubah. Pernyataan tersebut mungkin benar namun tentu saja hal ini merupakan potensi besar untuk terjadinya kecelakaan kerja

2. Perilaku unsafe mendapat reinforcement yang besar dari lingkungan sehingga terus dilakukan dalam pekerjaan. Reinforcement yang didapat segera, pasti dan positif. Bird (dalam Muchinsky, 1987) berpendapat bahwa para pekerja sebenarnya ingin mengikuti kebutuhan akan keselamatan (safety needs) namun adanya need lain menimbukan konflik dalam dirinya. Hal ini membuat ia menomorduakan safety need dibandingkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut adalah keinginan untuk menghemat waktu, menghemat usaha, merasa lebih nyaman, menarik perhatian, mendapat kebebasan dan mendapat penerimaan dari lingkungan.

Needs vs Safety

Safety vs saving time vs saving effort vs comfort vs getting attention vs independence vs group acceptance

Bagaimana Kita Hentikan Orang Berperilaku tidak aman?

1. Membuat Solusi rekayasa untuk keluar bahaya

2.Mengubah Sikap orang

3. Menghukum orang sampai mereka berperilaku aman

4. Memberikan Reward kepada orang untuk berperilaku aman

 

Pendekatan behaviour safety untuk mengurangi unsafe behaviour

1. Melibatkan Partisipasi Karyawan yang Bersangkutan

2. Memusatkan Perhatian pada Perilaku Unsafe secara Spesifik

3. Didasarkan pada Data Hasil Observasi

4. Proses Pembuatan Keputusan Berdasarkan Data

5. Melibatkan Intervensi secara sistimatis dan observasional

6. Menitikberatkan pada umpan balik terhadap perilaku kerja

7. Membutuhkan dukungan dari manager